• Breaking News

    Jumat, 23 Januari 2015

    DULU SERIBU HEKTAR SAWAH, SEKARANG SERIBU PABRIK (CIANJUR)








    DAHULU SERIBU HEKTAR, SEKARANG MENJADI  SERIBU PABRIK itulah kata yang pantas diberikan kepada Kabupaten Cianjur sekarang.
    Dulu memang Cianjur terkenal dengan hasil sembakonya yang melimpah dan sering menjadi pengirim sembako yang besar ke daerah lain. Karena keidupan didaerah Cianjur secara keseluruhan hampir sebagian besar petani yang mengurusi bahan bahan pokok salah satu contoh besarnya adalah petani di pesawahan. Hasil dari pesawahan menjadi sumber utama para petani di daerah Cianjur dan mata pencaharian yang sangat bermanfaat sekaligus untuk menghidupi keluarganya masing-masing. Sehingga tak mengherankan jika banyak yang berdatangan ke daerah Cianjur untuk mendapatkan berbagai bahan sembako tersebut mulai dari Beras pandan wangi, jangung, ubi-ubian, singkong, gula tebu, dan masih banyak lagi. Itu semua mudah didapat,  Tapi itu dahulu.   Mungkin jaman terus berubah dari tahun ke tahunnya mulai dari kepribadian, model pergaulan, juga ekonominya pun berubah, awal mula transportasi susah dan juga mahal, sekarang bisa menggunakan secara pribadi. Dulu memang kemana mana kita suka naik sepeda bahkan jalan kaki, tapi seirirng dengan berjalannya waktu mulai beralih ke transportasi massal. Dampaknya pun besar, yaitu berpengaruh ke polusi. Begitu pun dengan sektor  Industrinya terutama pabrik pabrik yang membuang limbah langsung kesungai dengan pembuangan gas yang besar ke udara,  yang datang secara cepat tanpa adanya proses evolusi, semua itu bah seperti air tsunami yang datang secara cepat. Mungkin sebagian masyarakat yang perlu dan butuh penghasilan menganggap bahwa itu adalah bagus untuk mengais rezeki tapi untuk sebagian masyarakat yang lain itu justru merugikan petani, juga Cianjur akan kehilangan daerah sektor hasil sembakonya karena dari semua pabrik tersebut tanah dan tempatnya mengggunakan daerah pesawahan yang notabene adalah basis untuk petani bercocok tanam. Dampak buruk dari adanya pabrik tersebut juga tidak sampai disitu yaitu akan merusak polusi udara daerah cianjur, yang sehari-harinya Cianjur adem, dan sejuk dan juga akan merusak lapisan ozon, juga dari segi transportasi pun Cianjur mulai mengikuti keburukan Kota Jakarta yaitu kemacetan. Otomatis kalau sekarang pagi atau sore di jalan-jalan sentral dan utama di Cianjur sudah macet parah karena masuk dan bubarnya karyawan, itu semua jelas juga merugikan yang akan masuk kantor dan masuk sekolah para pelajar. Dan juga mungkin petani mengeluhkan dengan banyaknya pabrik yang terus membangun basisnya di daerah Cianjur ini yang sekian hari semakin banyak pabrik yang memulai bisnisnya di Kota santri ini. Dampaknya pula penghasilan sembako juga menurun khususnya Padi yang jadi andalan utama pemasok sembako. Semakin bertambah tahun semakin menyempit ladang pertanian, baik pesawahan maupun perkebunan seperti perkebunan pohon karet dan lain-lain di cianjur ini, karena hampir semua tergantikan oleh bangunan industri-industri yang berdatangan. Mereka berdatangan ke Cianjur karena UMR di daerah saya masih rendah karena di daerah Ibu kota UMR nya sudah tinggi makanya hampir sebagian pada angkat kaki ke daerah lain salah satunya Cianjur. Saya sih setuju tidak setuju dengan adanya pabrik pabrik industri di daerah cianjur ini, karena untuk meningkatkan ekonomi masyarakat kabupaten Cianjur tapi saya lebih setuju jika limbah limbah itu tidak di buang sembarangan ke sungai sungai karena akan mencemari ke kawasan pertanian yang lainnya. Semoga kedepannya lebih di perhatikan lagi untuk kawasan pertaniannya dan perusahaan perusahaan lebih memperhatikan dampak negatifnya,agar tetap Kabupaten Cianjur Asri.


    Nih poto salah satu kawasan di daerah Cianjur yang asalnya pesawahan luas, sekarang tinggal jadi kenangan dijadikan pabrik Industri :(

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Culture